Image

ETHIOPIA

Addis Ababa
Africa Sub-Saharan Africa

Informasi Terkait Negara Penempatan

Silakan pilih kategori informasi yang anda inginkan.

Terdapat sejumlah rumah sakit dan klinik di Addis Ababa. Namun hanya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang cukup baik. Pastikan Anda memiliki asuransi kesehatan internasional atau uang tunai yang memadai untuk biaya perawatan medis di Ethiopia.

A. Wabah Penyakit
Wabah Ebola di Afrika barat adalah yang paling serius dalam sejarah. Dalam upaya untuk mencegah penyebaran penyakit ke Ethiopia, otoritas setempat tidak jarang melakukan pemeriksaan kesehatan dari orang asing yang masuk ke Ethiopia. Mereka yang diketahui memiliki suhu badan yang tinggi akan dikarantina. Untuk informasi lebih lanjut tentang wabah dan larangan perjalanan lainnya serta upaya pencegahannya, dapat menghubungi Dinas Kesehatan setempat. Pada bulan Juni 2013, wabah yellow fever dilaporkan terjadi di South Omo Zone, Ethiopia dan Organisasi Kesehatan Dunia meluncurkan program vaksinasi masal untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Malaria merupakan penyakit umum yang ditemui di wilayah dengan ketinggian di bawah 2.000 meter seperti di Bahir Dar, Dire Dawa, dll. Sementara itu, Penyakit Bilharzia ditemukan di wilayah-wilayah sekitar danau. Bilharzia adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit jenis Schistosoma. Untuk menghindari penularan wabah penyakit yang menggunakan media air, Anda disarankan untuk minum air matang atau dari botol air kemasan.

B. Cara Mendapatkan Pertolongan
Kami menghimbau untuk menghubungi 911 jika keadaan darurat dan menghubungi 991 untuk meminta bantuan Polisi di Ethiopia. WNI juga diimbau untuk menghubungi nomor telepon hotline KBRI Addis Ababa di nomor +251-929-901-406 dan +251-911-253-355, jika terjadi keadaan darurat dan butuh bantuan KBRI Addis Ababa.

Sesuai dengan hukum dan peraturan berlalu lintas Ethiopia, pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan mobil dapat dituntut dengan hukuman yang berat, termasuk hukuman penjara dan denda. Pada umumnya etika mengemudi di Ethiopia relatif rendah, karenanya kecelakaan lalu lintas relatif tinggi. Anda harus sangat berhati-hati ketika mengemudi. Jika Anda terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, Anda harus tetap berada di kendaraan dan disarankan untuk langsung menghubungi polisi setempat. Hindari konfrontasi dan tetap untuk menunggu kedatangan polisi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kami menghimbau untuk menghindari mengemudi kendaraan di malam hari khususnya di daerah pedesaan atau terpencil karena jarang ada papan petunjuk jalan/arah. Banyak lampu kendaraan di daerah pedesaan/ terpencil tidak berfungsi dan tidak tertutup kemungkinan banyak hewan ternak seperti sapi, kambing, unta maupun hyena berkeliaran di jalan raya.

A. Transportasi Umum
Di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, terdapat beberapa pilihan sarana transportasi umum seperti: taksi, angkutan umum (bus kota, minibus), dan LRT (light rail transit). Banyak taksi yang beroperasi di Addis Ababa menggunakan mobil tua/ sangat tua seperti sedan Corolla DX, namun saat ini telah terdapat taksi dengan mobil baru seperti Bole Meter Taxi dan Ze-Lucy.


B. Makanan Halal
Pada dasarnya, orang Ethiopia baik pemeluk agama Kristen Ortodoks maupun Islam tidak makan babi. Sehingga makanan-makanan tidak halal hanya terdapat di restoran China dan hotel internasional.


c. Tempat Ibadah
Banyak penduduk Ethiopia memeluk agama Kristen Ortodoks dan Islam. Karenanya, Gereja Ortodoks dan Masjid banyak dijumpai di berbagai wilayah Ethiopia. Adapun Gereja Katholik dan Protestan tidak sebanyak Gereja Ortodoks.


D. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI
Apabila Anda ke luar Addis Ababa, sangat disarankan untuk bepergian secara konvoi. Disarankan untuk membawa peta, makanan secukupnya, obat-obatan dan kotak P3K. Boleh jadi Anda tidak mendapatkan sinyal jaringan telepon seluler ketika berada di daerah pedesaan/ terpencil.

Ethiopian Birr adalah mata uang resmi Ethiopia. Anda hanya dapat menukar mata uang asing di bank. Tidak terdapat money changer (tempat penukaran uang) selain di Bank. Pastikan Anda mendapatkan tanda terima pada setiap transaksi penukaran uang. Penggunaan kartu kredit di Ethiopia belum begitu lazim (hanya diterima di beberapa outlet tertentu di Addis Ababa). Pastikan Anda memiliki uang cash selama melakukan perjalanan di Ethiopia.

A. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI
Pengawasan terhadap mata uang asing sangat ketat di Ethiopia. Seluruh Warga Negara Asing di Ethiopia tidak disarankan membawa keluar dari Ethiopia lebih dari US$ 3.000 atau setara dengan nilai tersebut dan tidak boleh membawa keluar lebih dari 200 Birr.

A. Tindak Pidana
Setiap orang yang berada di wilayah Ethiopia, termasuk WNI, harus menghormati dan tunduk pada hukum dan peraturan setempat. Apabila Anda melanggar hukum dan peraturan setempat, Anda dapat dideportasi, ditangkap, atau ditahan oleh otoritas setempat. Anda memerlukan sertifikat ekspor untuk membawa barang-barang antik keluar dari Ethiopia. Jika Anda tidak bisa menunjukkan sertifikat tersebut, maka barang antik tersebut akan disita dan mungkin Anda akan menghadapi tuntutan pengadilan. Memiliki gading gajah sangat dilarang di Ethiopia, begitu pula batu akik. Pelanggaran terhadap peyalahgunaan narkoba merupakan pelanggaran hukum yang sangat serius di Ethiopia dan bisa menghadapi tuntutan pengadilan dengan hukuman yang sangat berat.

B. Penangkapan dan Penahanan
Apabila Anda ditangkap atau ditahan oleh otoritas setempat, Anda memiliki hak meminta kepolisian atau otoritas setempat lainnya untuk memberitahukan penangkapan atau penahanan Anda kepada KBRI Addis Ababa. Dalam hal Anda memutuskan untuk tidak menggunakan hak tersebut, maka KBRI Addis Ababa tidak akan mengetahui dan tidak dapat memberikan bantuan kekonsuleran yang diperlukan selama proses penangkapan atau penahanan Anda.

C. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI
Mengambil gambar di sekitar zona militer, aset militer dan personil militer merupakan hal yang illegal. Apabila Anda melakukan, Anda dapat ditangkap dan ditahan oleh pihak otoritas setempat. Juga disarankan untuk tidak mengambil gambar obyek-obyek vital seperti: Istana Presiden, Istana Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan, Markas Besar Federal Police, tugu Komunis di sekitar post office di Addis Ababa.

A. Terorisme
Sebagaimana dialami oleh banyak negara, aksi terorisme juga pernah terjadi di Ethiopia. Beberapa aksi terorisme yang pernah terjadi di Ethiopia berskala kecil dengan tingkat korban yang sedikit, antara lain meliputi: ledakan di Masjid Anwar di daerah Merkato, Addis Ababa pada tanggal 11 Desember 2015; ledakan bom di Addis Ababa yang menewaskan 2 orang pada bulan Oktober 2013. Pemerintah Ethiopia secara resmi telah menyatakan bahwa OLF (Oromo Liberation Front), ONLF (Ogaden National Liberation Front), dan Ginbot 7 merupakan organisasi teroris di Ethiopia. Hal ini terkait dengan beberapa ancaman dan teror yang dilakukan oleh kelompok tersebut kepada masyarakat sipil dan Pemerintah Ethiopia di beberapa negara bagian di Ethiopia. 

B. Kriminalitas
Ethiopia merupakan salah satu negara teraman di Afrika, namun pencurian uang dan pencopetan merupakan tindak kriminalitas yang sering terjadi di Ethiopia. Pencopetan tas, telepon genggam dan perhiasan saat ini sering terjadi di daerah-daerah keramaian di Addis Ababa, seperti Mercato, Piazza, dan area yang terdapat banyak turis antara lain di depan Post Office (pusat souvenir). Kebanyakan pelaku kriminal pencopetan masih berusia muda dengan berpura-pura menawarkan tisu atau permen karet kepada korbannya. Bentuk kriminalitas lainnya yang sering terjadi adalah adanya sekelompok pemuda yang berpura-pura menunjukkan jalan atau berpura-pura memberitahu bahwa ban kendaraan mengalami kebocoran (flat tyre) dengan tujuan membuat korbannya lengah, lalu mengambil barang berharga di dalam kendaraan. Sehubungan dengan hal tersebut, KBRI Addis Ababa menghimbau untuk selalu waspada ketika berada di tempat-tempat keramaian dan menghindari berjalan kaki di malam hari (kebanyakan lampu jalan/ penerangan di Ethiopia tidak berfungsi maksimal) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

c. Kerusuhan Sipil/Ketegangan Politik
Sejak November 2015, Ethiopia sering dilanda protes/ demonstrasi Anti-Pemerintah terutama di wilayah negara bagian Oromia dan Amhara. Tidak jarang demonstrasi tersebut berakhir dengan kekerasan yang berakibat dengan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Protes/ demonstrasi baru-baru ini berujung pada tewasnya puluhan orang di Festival Ireecha di Kota Bishoftu (sekitar 50 km dari Ibukota Addis Ababa) pada tanggal 2 Oktober 2016. Menyusul peristiwa tragis tersebut, sejumlah demonstran Oromo meluapkan kemarahannya dengan merusak dan membakar puluhan pabrik dan sejumlah kendaraan. Untuk mengatasi ancaman perdamaian dan keamanan, Pemerintah Ethiopia pada tanggal 8 Oktober 2016 telah memberlakukan State of Emergency (Keadaan Darurat) dan dicabut pada bulan Agustus 2017. Dengan maraknya kembali kerusuhan, maka Pemerintah Ethiopia memberlakukan kembali status keadaan darurat pada bulan Februari 2018 dan kemudian dicabut pada bulan Juni 2018. Saat ini kondisi aman dan terkendali kecuali di wilayah perbatasan dan negara bagian Oromia juga Somalia yang masih tetap terjadi bentrokan fisik yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Seiring dengan diberlakukannya keadaan darurat, KBRI Addis Ababa menghimbau untuk selalu memonitor situasi dan meningkatkan kewaspadaan dimanapun berada.

D. Bencana Alam, Cuaca dan Iklim
Bencana yang sering dialami oleh Ethiopia, khususnya di negara bagian Somali Ethiopia adalah kekeringan, yang berujung pada terjadinya bencana kelaparan. Di musim hujan sering terjadi bencana banjir.  

E. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI
Bagi mereka yang tidak terbiasa tinggal di daerah ketinggian, tidak menutup kemungkinan akan mengalami sesak nafas, kondisi cepat lelah, sakit kepala yang berkepanjangan, dan mudah cepat lupa karena kurangnya pasokan oksigen ke dalam tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas olahraga pada hari-hari awal kedatangan di Ethiopia. Sebagian besar wilayah Ethiopia berada di ketinggian, yang bervariasi tingkat ketinggiannya. Sebagai contoh, Ibukota Addis Ababa memiliki ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan air laut (mdpl), Bahir Dar 1.800 mdpl, dll. Secara umum, Ethiopia memiliki dua musim, yakni musim hujan (dari bulan Juni -Oktober) dan musim panas (pada bulan November - Mei). Suhu udara di kota Addis Ababa rata-rata mencapai 13 - 17 derajat Celcius sepanjang tahun. Oleh karena itu, disarankan agar membawa pakaian hangat dan jaket.

Sistem telekomunikasi di Ethiopia masih bersifat monopoli karena hanya ada satu provider yaitu Ethiopian Telecommunication Corporation (ETC). Jaringan komunikasi telepon seluler dan internet di Addis Ababa cukup baik. Kondisi serupa jarang ditemui di wilayah negara bagian lainnya.

A. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI
Seiring dengan maraknya protes/demonstrasi di beberapa wilayah di Ethiopia, Pemerintah Ethiopia sering memblok dan menonaktifkan jaringan internet.

B. Nomor Telepon Penting

  • Hotline KBRI Addis Ababa: (+251) 929901406
  • Polisi: 991       
  • Polisi Addis Ababa: (+251 – 11) 5572100 / (+251 – 11) 5572121       
  • Polisi Federal: (+251 – 11) 5526302 / (+251 – 11) 5512744       
  • Pemadam Kebakaran: 939       
  • Perusahaan Listrik Ethiopia: 905       
  • Informasi: 997     
  • Informasi Internasional: 998      
  • Emergency Service Center pada Kementerian Luar Negeri Ethiopia: (+251 – 11) 5525472 / (+251 - 11) 5523810 Email: situations@mfa.gov.et 
  • Mobil Ambulan Addis Ababa
    • Rumah Sakit Menelik II: (+251 – 11) 1234272
    • Kotamady: (+251 – 11) 1115348
    • Mobil Ambulan Red Cross Society: 907

 

 

 

  • Pemegang paspor biasa (hijau) wajib memiliki visa
  • Pemegang paspor diplomatik dan dinas wajib memiliki visaPemegang paspor diplomatik dan dinas wajib memiliki visa
  • Dalam mengajukan permohonan visa, Anda dianjurkan untuk memiliki Paspor RI dengan masa berlaku minimal 6 bulan. Harap diingat, otoritas Ethiopia berhak menolak aplikasi permohonan visa Anda.

Untuk mengetahui secara lebih jelas persyaratan permohonan visa ke Ethiopia, Anda dapat menghubungi : 

 

Embassy of the Federal Democratic Republic of Ethiopia

Jln. Aditiawarman no 21
Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telepon: (+62) 21 2277 6685
Fax: (+62) 21 7278 9363
E-mail: ethembjakarta@gmail.com
Website: http://www.ethiopianembassy.id

A. Umum

WNI yang akan melakukan perjalanan ke Ethiopia dihimbau untuk menghubungi Kedutaan Ethiopia di Jakarta untuk mendapatkan informasi terbaru terkait dengan visa dan hal-hal penting lainnya. Informasi lebih detail mengenai visa masuk ke Ethiopia dapat dilihat di website Kedutaan Besar Ethiopia di http://ethiopianembassy.id/visa/ 

Selain persyaratan paspor dan visa, walaupun tidak diminta oleh Pemerintah Ethiopia namun dianjurkan agar WNI melakukan vaksinasi yellow fever dan meningitis. Informasi lengkap mengenai hal ini dapat dilihat pada website KBRI Addis Ababa: https://www.kemlu.go.id/addisababa/

 

B. Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui oleh WNI

Pada Desember 2011, dua wartawan Swedia dinyatakan bersalah karena telah memasuki Ethiopia secara tidak resmi dari Somalia. Setiap wartawan yang ingin beroperasi secara sah di Ethiopia harus mendapatkan ijin dari otoritas Ethiopia. Pemerintah Ethiopia telah meningkatkan denda bagi wisatawan yang melebihi masa berlakunya visa (overstay) di Ethiopia. Denda telah meningkat drastis dari US$ 20/bulan menjadi US$ 10/hari.

Ethiopia merupakan negara yang berbentuk Federasi (terdiri dari beberapa negara bagian). Kepala Negara Ethiopia adalah seorang Presiden, sedangkan Kepala Pemerintahan dijabat oleh seorang Perdana Menteri. Addis Ababa merupakan Ibukota dari Markas Besar African Union (AU) dan United Nations - Economic Commission for Africa (UN-ECA).

Kode Telepon:
+251

Zona dan Perbedaan Waktu:
Zona waktu GMT+3. Memiliki perbedaan waktu 4 jam lebih lambat dibandingkan Jakarta (WIB)

Jenis Soket/Colokan Listrik:
Tipe C, E, F dan L

  • Pemerintah Ethiopia telah menyatakan State of Emergency (Keadaan Darurat) terhitung mulai hari Sabtu, 8 Oktober 2016. Keadaan Darurat tersebut akan berlangsung selama 6 (enam) bulan. Tidak menutup kemungkinan, masa berlaku dari Keadaan Darurat akan dipersingkat. Keadaan Darurat tidak akan diberlakukan lebih lama dari yang diperlukan. Seiring dengan permberlakuan Keadaan Darurat tersebut di atas, KBRI Addis Ababa menghimbau WNI yang ingin bepergian ke Ethiopia untuk selalu waspada dan menghindari tempat-tempat kerumunan massa/area demonstrasi serta menghindari bepergian di malam hari.
  • Mengingat beberapa wilayah di Ethiopia relatif rawan terhadap timbulnya konflik dan protes/demonstrasi, KBRI Addis Ababa menghimbau untuk menghindari berpergian di wilayah-wilayah Ethiopia yang berbatasan dengan Sudan, Sudan Selatan, Eritrea, Somalia, dan Kenya serta negara bagian Gambella, negara bagian Afar (khususnya daerah gurun Danakil), negara bagian Somali Ethiopia, negara bagian Amhara (khususnya Bahir Dar, Gondar, Debre Markos dan Wolkait) serta negara bagian Oromia (khususnya Shasamane, Bishoftu, Arsi).
  • Ethiopia terdaftar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai endemis yellow fever. Yellow fever adalah penyakit serius dan berpotensi fatal dan dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Kami sangat menyarankan kepada seluruh WNI yang akan melakukan perjalanan ke Ethiopia untuk melakukan vaksinasi yellow fever dan membawa serta bukti telah mendapatkan vaksinasi Yellow Fever (Buku Kuning).