Image

TAIWAN

Taipei
Asia

Informasi Terkait Negara Penempatan

Silakan pilih kategori informasi yang anda inginkan.

Nama Resmi: Republic of China (ROC)

Ibu Kota: Taipei

Bentuk Pemerintahan: Republik demokratis dengan sistem semi‐presidensial dan multipartai

Kepala Negara: Presiden

Kepala Pemerintahan: Premier (Perdana Menteri)

Luas Wilayah: ±36.000 km²

Jumlah Penduduk: ±23–24 juta jiwa (estimasi 2024–2025)

Bahasa Resmi: Mandarin (Bahasa Tionghoa Standar); bahasa lain yang umum digunakan: Hokkien, Hakka, dan bahasa pribumi

Mata Uang: Dolar Baru Taiwan (New Taiwan Dollar, TWD)

Agama Utama: Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme

Iklim: Subtropis di utara dan tropis di selatan, dengan musim hujan antara Mei–September


Letak Geografis

Taiwan merupakan sebuah pulau besar di Asia Timur, terletak di Samudra Pasifik bagian barat, sekitar 160 km di lepas pantai tenggara Tiongkok daratan. Pulau ini berbentuk oval dengan panjang sekitar 395 km (utara–selatan) dan lebar 145 km (barat–timur).

Bagian timur didominasi oleh pegunungan dengan banyak puncak di atas 3.000 meter, sedangkan bagian barat relatif datar dan menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, serta pemukiman penduduk.


Sistem Pemerintahan dan Politik

Taiwan menerapkan sistem republik demokratis dengan pemilihan umum langsung. Presiden menjabat sebagai kepala negara sekaligus panglima tertinggi, sementara pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh Premier (Perdana Menteri).

Menurut Freedom House (2024), Taiwan dikategorikan sebagai negara “Free” dengan tingkat kebebasan politik dan sipil yang tinggi.


Status internasional Taiwan bersifat unik, karena sebagian besar negara mengikuti kebijakan “Satu Tiongkok/One China Policy” dan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei. Namun, Taiwan tetap aktif secara ekonomi dan budaya di tingkat global melalui kantor perwakilan dan kerja sama non-resmi.


Ekonomi

Taiwan memiliki ekonomi maju dan berorientasi ekspor, dengan sektor unggulan di teknologi tinggi, manufaktur, dan jasa.

Negara ini merupakan produsen semikonduktor terbesar di dunia dan pemain kunci dalam rantai pasok global elektronik.

Dengan pendapatan per kapita tinggi, Taiwan diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan tinggi menurut Bank Dunia.


Penduduk dan Urbanisasi

Populasi Taiwan mencapai sekitar 23,5 juta jiwa, dengan tingkat urbanisasi tinggi. Sebagian besar penduduk tinggal di dataran barat, di kota-kota besar seperti Taipei, New Taipei, Taoyuan, Taichung, Tainan, dan Kaohsiung.


Budaya dan Masyarakat

Budaya Taiwan merupakan perpaduan antara tradisi Tionghoa, pengaruh Jepang (masa kolonial 1895–1945), dan warisan lokal masyarakat pribumi.

Nilai kekeluargaan, kerja keras, dan pendidikan masih sangat dijunjung tinggi, meskipun masyarakat kini semakin terbuka dan egaliter.

Program asuransi ini dijalankan oleh National Health Insurance Administration (NHIA) di bawah Ministry of Health and Welfare (MOHW) dan menjadi fondasi utama perlindungan sosial di negara tersebut.


NHI dirancang dengan prinsip universal coverage and social solidarity — seluruh penduduk, baik warga lokal maupun asing, wajib terdaftar dan ikut berkontribusi dalam pembiayaan sistem. Premi dibayarkan berdasarkan pendapatan, dengan pembagian antara individu, pemberi kerja, dan pemerintah. Pendekatan ini menciptakan sistem yang adil dan berkelanjutan secara finansial.


Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance / NHI)

Kewajiban Pendaftaran

NHI adalah asuransi wajib bagi warga Taiwan dan warga asing yang memiliki Alien Resident Certificate (ARC).

Pekerja asing dengan izin kerja dan ARC harus didaftarkan oleh pemberi kerja sejak hari pertama bekerja.

Bagi warga asing yang belum bekerja, pendaftaran dilakukan setelah tinggal selama 6 bulan berturut-turut (dengan izin keluar maksimal 30 hari).


Cakupan Layanan

Meliputi pemeriksaan umum, rawat jalan, rawat inap, operasi, pengobatan penyakit kronis, resep obat, hingga program pencegahan dan vaksinasi.

Layanan kesehatan dapat diakses di seluruh rumah sakit dan klinik melalui kartu NHI yang berisi data medis digital peserta.


Pembayaran Premi

Biaya premi dibagi antara pemerintah, pemberi kerja, dan pekerja.

Pekerja menanggung sekitar 30?ri total premi bulanan, sedangkan sisanya dibayar oleh pemberi kerja dan pemerintah.

Berdasarkan data KDEI Taipei, nilai iuran yang dipotong untuk Asuransi Kesehatan (NT$ 443) per bulan menjadi bagian dari kewajiban reguler tenaga kerja asing.


Asuransi Ketenagakerjaan dan Kecelakaan Kerja

Selain NHI, pekerja juga dilindungi oleh skema Labor Insurance dan Occupational Accident Insurance, yang memberikan jaminan terhadap risiko pekerjaan.

Perlindungan yang Diberikan

Kecelakaan kerja, cedera, cacat, kematian, dan pensiun.

Majikan wajib mendaftarkan pekerja asing legal dalam Occupational Accident Insurance sejak hari pertama kerja.


Cakupan bagi Pekerja Rumah Tangga

Pekerja rumah tangga atau live-in caregivers belum sepenuhnya tercakup dalam skema labor insurance standar.

Namun, pemerintah terus mendorong agar pemberi kerja dapat mendaftarkan mereka secara sukarela dalam skema perlindungan kerja.

Pembiayaan dan Premi

Premi asuransi kerja juga ditanggung bersama oleh pemberi kerja dan pekerja.

Berdasarkan praktik kerja sama agensi dan P3MI (Humao), nilai iuran Asuransi Tenaga Kerja sebesar NT$ 658 umumnya diterapkan dalam kontrak standar.


Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Taiwan dikenal memiliki infrastruktur medis yang modern dan efisien. Semua fasilitas kesehatan telah terintegrasi secara digital dengan sistem NHI, memungkinkan pasien untuk mengakses layanan dari rumah sakit atau klinik mana pun menggunakan satu kartu.

Sistem ini berhasil menekan biaya pengeluaran pribadi (out-of-pocket expenses) dan memastikan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan.

Keberhasilan NHI diakui oleh berbagai lembaga internasional, termasuk World Health Organization (WHO), sebagai salah satu model terbaik dalam penerapan Universal Health Coverage (UHC). Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah Taiwan terhadap kesejahteraan sosial dan hak atas kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk pekerja migran.

Mata uang resmi: Dolar Baru Taiwan (New Taiwan Dollar)

Kode ISO: NTD atau TWD.

Kurs: Rp 542 (kurs indikatif).

Pecahan uang kertas: NT$100, NT$200, NT$500, NT$1.000, dan NT$2.000.

Pecahan uang koin: NT$1, NT$5, NT$10, NT$20, dan NT$50, yang umum digunakan untuk transaksi kecil seperti transportasi umum, mesin penjual otomatis, atau toko swalayan.


Penggunaan kartu prabayar seperti EasyCard dan iPASS sangat populer, terutama untuk pembayaran transportasi umum, minimarket, dan restoran cepat saji. Metode pembayaran digital lain yang banyak digunakan antara lain LINE Pay, Apple Pay, Google Pay, serta JKOPay, yang dapat diakses melalui ponsel pintar.


Bagi pendatang atau wisatawan, penukaran mata uang asing dapat dilakukan di bank-bank besar, bandara internasional, atau money changer resmi. Setiap transaksi penukaran wajib menunjukkan paspor yang masih berlaku sebagai identitas resmi.


Dengan sistem keuangan yang stabil, infrastruktur perbankan modern, dan penetrasi tinggi pembayaran digital, Taiwan menjadi salah satu negara di Asia yang paling siap menghadapi transformasi menuju ekonomi tanpa uang tunai (cashless society).

Kebudayaan Taiwan merupakan hasil perpaduan antara warisan Tionghoa klasik, pengaruh kolonial Jepang, serta tradisi masyarakat adat yang masih lestari hingga kini. Sebagian besar penduduk Taiwan memiliki akar budaya Han Tionghoa yang menekankan nilai-nilai Konfusianisme seperti penghormatan terhadap orang tua, pentingnya kekeluargaan, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-hari. Struktur sosial masih mempertahankan karakter patriarkal, namun mobilitas sosial melalui pendidikan dan kerja keras semakin terbuka luas.


Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas sosial banyak berpusat pada keluarga dan komunitas. Tradisi makan bersama di rumah maupun di pasar malam (night markets) menjadi bagian penting dalam mempererat hubungan sosial. Ragam kuliner yang lahir dari pengaruh Han, Hakka, dan masyarakat adat memperlihatkan keterbukaan budaya Taiwan terhadap pengaruh luar. Selain itu, kehidupan spiritual tetap kuat melalui keberadaan kuil-kuil Buddhis dan Taois yang berfungsi sebagai pusat aktivitas religius dan sosial.


Di sisi lain, Taiwan juga dikenal sebagai salah satu negara paling progresif di Asia dalam hal hak sipil dan kesetaraan gender. Keberadaan masyarakat adat seperti Amis, Saisiyat, dan Rukai turut memperkaya identitas nasional dengan seni, musik, dan upacara adat yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam.


Kebiasaan dan Etika Sosial Umum

Masyarakat Taiwan menjunjung tinggi kesopanan dan tata krama dalam berinteraksi. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa yang sopan dan menghormati privasi orang lain sangat dijaga. Saat bertemu orang yang lebih tua atau memiliki jabatan, masyarakat umumnya menggunakan sapaan formal atau gelar resmi.

Orang Taiwan juga sangat menghargai ketepatan waktu. Datang terlambat pada janji dianggap tidak sopan, terutama dalam konteks profesional. Dalam situasi bisnis, pertukaran kartu nama dilakukan dengan kedua tangan sebagai bentuk rasa hormat. Etika memberi dan menerima hadiah juga diperhatikan: hadiah biasanya dibungkus rapi dan sering kali ditolak terlebih dahulu sebagai bentuk kesopanan sebelum akhirnya diterima.


Kebersihan dan ketertiban di tempat umum menjadi bagian penting dari kehidupan sosial di Taiwan. Misalnya, berbicara dengan suara keras di transportasi umum dianggap tidak sopan, dan membawa produk hewan tanpa izin bisa dikenakan sanksi berat karena aturan biosekuriti yang ketat.


Masyarakat juga sangat menghormati budaya dan hak-hak masyarakat adat, sebagaimana diatur dalam Indigenous Peoples Basic Law, yang melindungi tradisi, bahasa, dan kebiasaan suku-suku asli.


Larangan dan Kebiasaan yang Perlu Diperhatikan:

Tidak menggunakan sepatu saat memasuki rumah.

Menghindari kontak fisik langsung seperti menepuk bahu atau merangkul.

Tidak menjentikkan jari, bersiul, atau mengangkat kaki ke meja/kursi karena dianggap tidak sopan.

Tidak memberikan barang dengan warna putih, hitam, atau jumlah empat, karena dianggap membawa sial.

Tidak berisik di tempat umum, dan hindari bertanya hal-hal personal kepada orang yang baru dikenal.


Sementara itu, beberapa hal yang disarankan dilakukan antara lain:

Menyapa orang dengan anggukan kepala.

Menyapa anggota keluarga dari yang tertua ke yang termuda.

Menggunakan dua tangan saat memberikan atau menerima barang.

Datang tepat waktu pada undangan makan atau janji pertemuan.

Menjaga kesopanan dalam berpakaian dan perilaku di ruang publik.


Sistem Hukum di Taiwan

Taiwan menganut sistem hukum sipil (civil law) yang menekankan pada peraturan tertulis. Struktur peradilannya terdiri dari beberapa tingkatan: District Courts (pengadilan tingkat pertama), High Courts (pengadilan banding), dan Supreme Court (mahkamah tertinggi). Selain itu, terdapat pengadilan administrasi untuk menyelesaikan sengketa antara warga dengan lembaga pemerintahan.

Hakim dan jaksa dipilih melalui ujian dan proses seleksi publik yang ketat, serta wajib mengikuti pelatihan sebelum bertugas. Pemerintah juga menegakkan prinsip independensi pengadilan untuk memastikan sistem peradilan bebas dari pengaruh politik.

Sistem hukum Taiwan secara umum transparan, terbuka untuk publik, dan menjamin perlindungan hak asasi manusia, termasuk bagi warga negara asing yang tinggal dan bekerja secara legal di wilayahnya.


Tips Praktis bagi Warga Asing di Taiwan

Patuhi seluruh peraturan, terutama terkait izin kerja, asuransi sosial, dan kewajiban pajak.

Hormati norma dan kebiasaan setempat, termasuk kebersihan, kesopanan, serta adat masyarakat lokal.

Ketahui bahwa diskriminasi berdasarkan kebangsaan atau ras dilarang secara hukum.

Jika tinggal di wilayah adat, usahakan memahami aturan dan tradisi lokal yang berlaku.

Berdasarkan laporan National Communications Commission (NCC), hingga kuartal ketiga tahun 2023, cakupan jaringan 5G telah mencapai lebih dari 94% populasi.


Pemerintah melalui program “DIGI⁺ Taiwan” yang dikelola oleh Eksekutif Yuan terus memperluas infrastruktur digital hingga ke wilayah terpencil guna mengurangi kesenjangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Selain itu, NCC juga menetapkan kebijakan pengelolaan spektrum frekuensi dan lisensi operator melalui regulasi seperti Mobile Broadband Network Act, yang mendorong pembangunan jaringan 5G independen (stand-alone networks) untuk sektor-sektor strategis seperti smart healthcare, manufaktur pintar, dan transportasi cerdas.


Layanan 4G LTE dan 5G kini tersedia hampir di seluruh wilayah Taiwan, dengan kecepatan internet broadband yang stabil dan penetrasi serat optik (fiber optic) yang luas hingga ke rumah tangga. Akses Wi-Fi publik gratis juga banyak tersedia melalui program iTaiwan, yang dapat diakses di bandara, stasiun MRT, taman kota, universitas, hingga gedung pemerintahan.


Tiga penyedia layanan utama yang mendominasi sektor telekomunikasi Taiwan adalah Chunghwa Telecom, Taiwan Mobile, dan Far EasTone Telecommunications, yang menyediakan layanan seluler, internet berkecepatan tinggi, serta produk digital terintegrasi. Selain ketiganya, T-Star juga berperan sebagai operator alternatif dengan paket data kompetitif.


Selain infrastruktur digital, sistem komunikasi tradisional di Taiwan juga tetap berjalan efektif. Chunghwa Post, perusahaan pos nasional, menyediakan layanan surat, paket, dan logistik dengan jangkauan domestik dan internasional. Di bidang penyiaran, media publik seperti Public Television Service (PTS) dan Taiwan Broadcasting System (TBS) menjadi sumber utama informasi nasional, sementara stasiun swasta seperti TVBS, SET News, dan CTS melengkapi keberagaman informasi dan hiburan.


Kode telepon: +886

Pemerintah Taiwan memiliki regulasi ketenagakerjaan yang cukup ketat, baik untuk pekerja asing terampil (high-skilled) maupun pekerja sektor informal seperti caregiver dan pekerja rumah tangga.

Untuk dapat bekerja secara legal di Taiwan, calon PMI wajib memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui mekanisme resmi penempatan tenaga kerja. Proses penempatan difasilitasi oleh lembaga berizin di bawah pengawasan KP2MI dan Ministry of Labor (MOL) Taiwan.


Peluang Kerja

Sektor-sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja asing di Taiwan antara lain:

Manufaktur dan pabrik, terutama di industri elektronik, mesin, dan semikonduktor.

Kesehatan dan sosial, seperti perawatan lansia (caregiver) dan pekerja rumah tangga.

Konstruksi dan pertanian, termasuk peternakan dan hortikultura.

Perikanan dan kelautan, meliputi awak kapal penangkap ikan dan pabrik pengolahan hasil laut.

Teknologi informasi, seperti IT support dan software developer, untuk tenaga profesional.

Hospitality dan kuliner, termasuk staf restoran dan hotel.

Pendidikan dan seni, bagi tenaga profesional di bidang bahasa, olahraga, atau hiburan.


Pemerintah Taiwan juga membuka jalur bagi tenaga profesional asing melalui Act for the Recruitment and Employment of Foreign Professionals, yang memudahkan pengurusan visa kerja dan izin tinggal dalam satu paket.


Persyaratan Penempatan

Berusia minimal 20 tahun, sehat jasmani dan rohani.

Memiliki paspor, visa kerja (Employment Visa), dan kontrak kerja resmi yang disahkan oleh pemerintah.

Wajib memperoleh work permit yang diajukan pemberi kerja kepada Ministry of Labor (MOL).

Mengikuti pelatihan pra-keberangkatan (PAP) dan memiliki sertifikat kompetensi kerja sesuai bidang.

Tidak memiliki catatan kriminal.

Bagi tenaga profesional, dapat mengajukan Employment Gold Card (visa, izin kerja, dan izin tinggal dalam satu paket).

Sebelum mempekerjakan tenaga asing, perusahaan di Taiwan diwajibkan terlebih dahulu mencari pekerja lokal. Pekerja asing hanya dapat direkrut jika tenaga lokal tidak mencukupi.


Upah dan Kondisi Ekonomi

Upah minimum nasional Taiwan per Januari 2025: NT$ 28.590/bulan (setara ±Rp14,7 juta).

Sektor industri & konstruksi: rata-rata NT$ 33.000/bulan.

Pekerja domestik dan caregiver: berkisar NT$ 21.000–24.000/bulan.

Tenaga profesional (IT, kesehatan, dan teknik): dapat mencapai NT$ 50.000–60.000/bulan.

Rata-rata upah nasional (semester I 2024): NT$ 46.227/bulan.

Selain gaji pokok, sebagian besar pekerja menerima fasilitas tambahan berupa akomodasi, makanan, dan jaminan sosial sesuai ketentuan.


Fasilitas dan Kondisi Kerja

Pekerja asing berhak atas Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance/NHI) dan Asuransi Tenaga Kerja (Labor Insurance).

Bagi sektor yang tercakup Labor Standards Act (LSA), pekerja mendapat perlindungan terkait jam kerja, cuti, lembur, dan kompensasi.

Pekerja domestik (rumah tangga/caregiver) belum sepenuhnya dilindungi LSA, namun tetap memperoleh perlindungan kontraktual dari pemerintah dan KDEI Taipei.

Potongan gaji hanya boleh dilakukan untuk komponen tertentu seperti asuransi, pajak, akomodasi, dan makanan.

Pekerja berhak mendapatkan cuti tahunan dan izin pulang kampung sesuai regulasi terbaru.


Tantangan dan Perlindungan

Meski peluang kerja di Taiwan cukup menjanjikan, pekerja migran juga menghadapi sejumlah tantangan seperti:

Perbedaan bahasa dan budaya kerja.

Potensi penyimpangan kontrak apabila penempatan tidak melalui jalur resmi.

Risiko eksploitasi atau pelanggaran hak kerja.

Untuk menghindari hal tersebut, calon PMI disarankan mempersiapkan diri dengan:

Mempelajari bahasa Mandarin atau Taiwan dasar.

Memahami budaya kerja lokal dan aturan ketenagakerjaan.

Memastikan seluruh dokumen telah diverifikasi oleh KP2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan.

PMI juga dapat menghubungi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei atau Migrant Workers’ Counseling and Protection Centers jika menghadapi permasalahan di tempat kerja.

Kereta Cepat (Taiwan High-Speed Rail / THSR)

Salah satu kebanggaan nasional Taiwan adalah Taiwan High-Speed Rail (THSR), jaringan kereta cepat yang membentang di sepanjang pesisir barat dari Taipei di utara hingga Kaohsiung di selatan. Dengan panjang jalur sekitar 350 kilometer dan melalui 11 kabupaten/kota, THSR mampu menempuh perjalanan antarkota besar dalam waktu kurang dari dua jam.

Dikelola oleh Taiwan High Speed Rail Corporation, layanan ini dikenal karena ketepatan waktu, kenyamanan, dan efisiensinya. THSR menjadi pilihan utama bagi pekerja komuter maupun wisatawan domestik yang menginginkan transportasi cepat antarwilayah. Tiket dapat dibeli secara daring, di stasiun, atau melalui mesin otomatis, dengan sistem tarif bervariasi tergantung jarak dan kelas layanan.


Kereta Konvensional (Taiwan Railways Administration / TRA)

Selain kereta cepat, Taiwan Railways Administration (TRA) menyediakan layanan kereta konvensional yang menghubungkan kota-kota besar hingga daerah pedesaan dan pegunungan. Jalur TRA mencakup rute-rute yang tidak dilalui oleh THSR, seperti wilayah pesisir timur yang dikenal dengan pemandangan alamnya.

Kereta TRA lebih terjangkau dibandingkan THSR dan melayani berbagai kelas perjalanan, mulai dari komuter hingga ekspres. Layanan ini menjadi tulang punggung transportasi bagi masyarakat lokal dan pekerja harian yang berpindah antarwilayah.


Transportasi Perkotaan: MRT, LRT, dan Bus

Kota-kota besar seperti Taipei, Kaohsiung, Taoyuan, dan Taichung telah memiliki sistem Mass Rapid Transit (MRT) yang modern dan saling terhubung dengan jaringan bus kota. Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas ramah disabilitas, informasi digital waktu kedatangan, dan pembayaran nontunai menggunakan EasyCard atau iPASS.

Sebagai pelengkap, layanan bus kota dan antar-kota tersedia hampir di seluruh wilayah Taiwan, menjangkau area yang tidak dilalui kereta atau MRT. Pemerintah pusat juga meluncurkan kebijakan TPASS (Taiwan Public Transportation Pass) — kartu langganan bulanan yang memberikan akses tak terbatas ke berbagai moda transportasi publik, termasuk bus, MRT, dan kereta komuter di wilayah tertentu. Program ini dirancang untuk mendorong penggunaan transportasi umum dan mengurangi beban biaya perjalanan masyarakat.

Selain itu, Taiwan juga sangat ramah bagi pesepeda. Program YouBike — layanan penyewaan sepeda umum — tersebar di hampir semua kota besar dan mudah diakses melalui aplikasi digital. Jalur sepeda yang aman dan terpisah dari jalur kendaraan bermotor menjadikan bersepeda salah satu moda populer di kalangan warga maupun wisatawan.


Transportasi Udara dan Laut

Untuk perjalanan domestik maupun internasional, Taiwan memiliki dua bandara utama: Taoyuan International Airport di Taipei dan Kaohsiung International Airport di selatan. Selain itu, terdapat penerbangan domestik reguler yang menghubungkan pulau utama dengan Penghu, Kinmen, dan Matsu, menjadikan konektivitas udara Taiwan sangat andal.

Dari sisi transportasi laut, Kaohsiung Port dan Keelung Port merupakan pelabuhan utama yang menangani kargo dan penumpang. Layanan kapal feri juga tersedia untuk penyeberangan antar pulau kecil dan wisata bahari.


Transportasi Pribadi dan Layanan Modern

Dalam kehidupan sehari-hari, sepeda motor dan skuter merupakan moda transportasi pribadi yang paling populer di Taiwan. Pemerintah mendorong transisi menuju kendaraan ramah lingkungan dengan memberikan subsidi untuk kendaraan listrik serta pembangunan stasiun pengisian daya publik di berbagai kota.


Selain transportasi konvensional, layanan berbasis aplikasi seperti Uber, LINE Taxi, dan Taiwan Taxi App semakin populer di kawasan perkotaan. Aplikasi ini terintegrasi dengan sistem peta digital dan metode pembayaran elektronik, menjadikan mobilitas semakin praktis bagi penduduk lokal maupun pendatang.


Kebijakan dan Tata Kelola Transportasi

Sistem transportasi Taiwan dikelola oleh berbagai lembaga di bawah Ministry of Transportation and Communications (MOTC), termasuk Railway Bureau untuk sektor rel, Department of Rapid Transit Systems (DORTS) di tingkat kota, dan Bureau of High Speed Rail untuk layanan THSR. Pemerintah daerah juga memiliki otonomi dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.


Kebijakan transportasi publik Taiwan menekankan integrasi antarmoda, efisiensi energi, dan pengurangan emisi karbon. Inovasi seperti TPASS dan integrasi data transportasi nasional memperkuat posisi Taiwan sebagai salah satu negara dengan sistem mobilitas publik paling maju di Asia Timur.

Taiwan menganut sistem hukum sipil (civil law) yang bersumber pada Constitution of the Republic of China (ROC) sebagai hukum tertinggi. Sistem ini menekankan prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan perlindungan hak asasi manusia.

Beberapa peraturan utama yang menjadi pilar sistem hukum Taiwan antara lain:

Constitution of the Republic of China (ROC Constitution)

Menjadi dasar konstitusional negara dan menjamin hak politik warga negara.

Mengatur pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, yudikatif, serta kontrol yudisial melalui Judicial Yuan.


Criminal Code of the Republic of China

Mengatur tindak pidana seperti korupsi, pencurian, penipuan, kejahatan siber, dan pelanggaran berat lainnya.

Tujuannya menegakkan keadilan dan ketertiban sosial.


Civil Code

Mengatur hubungan perdata, termasuk kontrak, perkawinan, waris, dan kepemilikan.

Menjadi rujukan utama dalam penyelesaian perkara antarindividu atau lembaga.


Labor Standards Act (LSA)

Melindungi hak-hak pekerja lokal maupun asing, mencakup jam kerja, cuti, keselamatan kerja, tunjangan, dan kompensasi.

Menjadi dasar hukum utama bagi semua hubungan kerja di Taiwan.


Environmental Protection Act (EPA)

Mengatur pengelolaan limbah industri, kontrol polusi udara dan air, serta tanggung jawab lingkungan perusahaan.


Personal Data Protection Act (PDPA)

Melindungi data pribadi dari penyalahgunaan.

Setiap instansi wajib meminta persetujuan sebelum mengumpulkan atau memproses data individu.



KETENAGAKERJAAN DAN PEKERJA ASING

Employment Service Act (Undang-Undang Pelayanan Tenaga Kerja)

Menjadi kerangka dasar penggunaan tenaga kerja asing di Taiwan.

Ketentuan utama meliputi:

Pekerja asing hanya dapat dipekerjakan pada sektor yang diizinkan, yaitu:

manufaktur, konstruksi, perikanan laut, keperawatan institusional/outreach, dan layanan rumah tangga.

Ketentuan lama yang mewajibkan pekerja asing meninggalkan Taiwan selama satu hari setiap kali kontrak berakhir telah dihapus, untuk memudahkan perpanjangan kontrak.

Pelanggaran izin kerja (work permit) dapat dikenai denda NT$ 30.000–150.000 atau pencabutan izin kerja/pemberi kerja.


Act for the Recruitment and Employment of Foreign Professionals

Berlaku sejak 22 November 2017 (efektif 8 Februari 2018).

Tujuan utama:

Menarik tenaga profesional dan pekerja teknis asing berketerampilan tinggi.

Mempermudah prosedur kerja, izin tinggal, dan kepemilikan dokumen residensi jangka panjang.

Pada 2025, Pemerintah Taiwan mengesahkan amandemen yang memperlonggar syarat bagi tenaga profesional asing untuk bekerja dan tinggal di Taiwan.


Jenis Kontrak dan Ketentuan Kerja

Kontrak Jangka Tidak Terbatas: untuk pekerjaan berkelanjutan.

Kontrak Jangka Tetap: untuk proyek sementara, musiman, atau jangka waktu tertentu.

Untuk pekerja asing, kontrak wajib dibuat tertulis dan sesuai izin kerja yang diberikan pemerintah.

Jam kerja:

Maksimal 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.

Lembur maksimal 4 jam per hari dan 46 jam per bulan (dapat diperpanjang hingga 54 jam dengan persetujuan serikat).



Upah Minimum dan Reformasi Sosial 2025

Per 1 Januari 2025, pemerintah Taiwan memberlakukan kenaikan upah minimum nasional, bagian dari reformasi sosial-ekonomi untuk menyesuaikan pendapatan pekerja dengan biaya hidup yang meningkat.

Langkah ini diiringi dengan:

Perluasan jaminan kesehatan nasional (NHI) untuk skrining kanker gratis dan layanan preventif.

Kebijakan lingkungan baru yang melarang perlengkapan mandi sekali pakai di hotel/penginapan sebagai bagian dari target Net-Zero Emission 2050.


IMIGRASI DAN RESIDENSI

Mulai 1 Januari 2024, Taiwan mengamandemen Immigration Act untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi warga asing.

Perubahan penting:

Izin tinggal lebih fleksibel bagi tenaga kerja dan profesional asing.

Perlindungan hukum bagi pasangan dan anak.

Kemudahan memperoleh izin tinggal jangka panjang dan status permanen bagi tenaga ahli.


KEBIJAKAN NASIONAL TAIWAN

Digital Nation and Innovative Economic Development Plan (DIGI+ 2021–2025)

Fokus: digitalisasi pemerintahan dan bisnis, penguatan keamanan siber, dan pengembangan ekonomi digital.


New Southbound Policy (NSP)

Meningkatkan kerja sama ekonomi, pendidikan, dan sosial dengan negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru.


Green Energy Transition Policy

Mendorong penggunaan energi terbarukan (angin, surya) dengan target 20% energi hijau pada 2025.


National Health Insurance (NHI)

Menjamin akses layanan kesehatan universal dengan sistem berbasis iuran yang terjangkau dan efisien.


Innovation and Start-up Policy

Dukungan pajak dan pendanaan bagi wirausaha muda serta ekonomi kreatif berbasis teknologi.


Social Welfare and Inclusion Policy

Fokus pada jaminan sosial, perlindungan disabilitas, dan program masyarakat lansia sehat.

Taiwan memiliki iklim monsun subtropis hingga tropis, dengan variasi kondisi cuaca antara wilayah utara dan selatan. Garis Tropic of Cancer melintasi bagian tengah pulau, sehingga wilayah utara dan pegunungan tengah beriklim subtropis lembap, sedangkan wilayah selatan cenderung tropis. Suhu udara rata-rata tahunan berkisar antara 18°C hingga 25°C, dengan kelembapan relatif tinggi, mencapai 70–90% sepanjang tahun.


Musim di Taiwan terbagi menjadi empat periode utama:

Musim semi (Maret–Mei) ditandai dengan udara hangat dan curah hujan ringan, serta menjadi waktu terbaik untuk menikmati keindahan bunga bermekaran.

Musim panas (Juni–Agustus) membawa suhu tinggi hingga 33–35°C, dengan kelembapan yang meningkat dan curah hujan lebat akibat pengaruh angin muson. Pada periode ini, Taiwan juga rawan dilanda topan (typhoon) yang biasanya terjadi antara Juni dan Oktober, membawa hujan deras dan angin kencang.


Memasuki musim gugur (September–November), cuaca menjadi lebih stabil, langit cerah, dan suhu menurun ke tingkat yang lebih sejuk, menjadikannya waktu paling nyaman untuk beraktivitas. Sementara itu, musim dingin (Desember–Februari) berlangsung singkat dan relatif sejuk—khususnya di wilayah utara seperti Taipei dan Keelung, dengan suhu berkisar 12–18°C, sedangkan wilayah selatan seperti Kaohsiung dan Tainan tetap lebih hangat dengan suhu sekitar 25°C.


Rata-rata curah hujan tahunan di Taiwan mencapai 2.000–2.600 mm, dengan intensitas yang bervariasi tergantung lokasi dan musim. Wilayah pegunungan di bagian timur menerima curah hujan lebih tinggi dibandingkan dataran rendah barat. Pemerintah Taiwan melalui Central Weather Administration (CWA) memiliki sistem peringatan dini bencana cuaca untuk mengantisipasi dampak topan dan badai tropis.

Meskipun Indonesia dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei berperan sebagai perwakilan resmi Pemerintah Indonesia di Taiwan. Fungsi KDEI mencakup pelayanan konsuler, pendampingan hukum, perlindungan ketenagakerjaan, serta penguatan hubungan ekonomi dan sosial antara kedua pihak.


Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, KDEI Taipei menjadi pusat utama layanan dan perlindungan. Lembaga ini memberikan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari pengurusan paspor, legalisasi dan verifikasi dokumen kerja, perpanjangan kontrak, konsultasi hukum, hingga penyelesaian sengketa ketenagakerjaan. KDEI juga aktif berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja Taiwan (Ministry of Labor) untuk memastikan perlindungan hak-hak PMI dan peningkatan kesejahteraan mereka.


Sebagai bagian dari inovasi layanan publik, KDEI Taipei telah meluncurkan sistem digital Endorsement V3.0 dan SIPKON V2.0, yang mempercepat proses verifikasi dokumen serta membantu mencegah praktik pungutan liar oleh agensi tenaga kerja. Selain itu, KDEI menjalankan program “Mobile Service” — layanan keliling yang mendatangi berbagai kota di Taiwan seperti Taoyuan, Taichung, dan Tainan — agar WNI dapat mengakses layanan administrasi, keimigrasian, dan perlindungan tanpa harus datang langsung ke Taipei.


Dalam konteks perlindungan kelompok rentan, KDEI juga memperhatikan PMI perempuan, ibu hamil, dan anak-anak melalui kerja sama dengan shelter khusus di wilayah Taoyuan dan Changhua. KDEI turut melakukan kunjungan lapangan dan memberikan bantuan bagi WNI yang menghadapi permasalahan hukum, kekerasan, atau situasi darurat. Selain itu, KDEI membantu proses pemulangan PMI yang sakit atau meninggal dunia, bekerja sama dengan otoritas Taiwan serta KP2MI di tanah air.


KDEI Taipei juga menyelenggarakan layanan kependudukan digital, termasuk penerbitan Nomor Induk Tunggal (NIT), perekaman biometrik, serta aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi WNI di Taiwan. Upaya ini merupakan bagian dari transformasi digital pelayanan publik Indonesia di luar negeri.


Di sisi lain, sistem hukum di Taiwan sendiri berbasis pada civil law system yang dipengaruhi oleh hukum Jerman dan Jepang, serta menjamin perlindungan hak asasi manusia berdasarkan Konstitusi Republik Tiongkok (ROC). Perlindungan konsumen dan data pribadi diatur melalui Consumer Protection Act dan Personal Data Protection Act (PDPA).


Alamat dan Kontak KDEI Taipei:

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei

6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei City, Taiwan

Telepon: +886 2 8753 6089 / +886 2 8752 6170

Email: konsuler@kdei-taipei.org

Situs resmi: https://www.kdei-taipei.org

Taiwan merupakan salah satu negara tujuan utama penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Asia Timur. Negara ini memiliki sistem ketenagakerjaan yang teratur, perlindungan sosial yang kuat melalui National Health Insurance (NHI), serta kebutuhan tenaga kerja asing yang tinggi terutama di sektor perawatan dan industri manufaktur.

Meskipun Indonesia dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik formal, hubungan kerja sama bilateral tetap terjalin melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan Taiwan Ministry of Labor, yang bersama-sama memastikan penempatan dan perlindungan PMI berlangsung secara legal dan aman.


2. Bidang Pekerjaan dan Syarat Penempatan


Q: Bidang pekerjaan apa saja yang bisa dimasuki PMI di Taiwan?

A: PMI umumnya bekerja di sektor domestik (pekerja rumah tangga, perawat lansia, caregiver), industri manufaktur, pertanian dan perikanan, serta perawat di rumah sakit atau lembaga perawatan.


Q: Apa syarat untuk menjadi PMI di Taiwan?

A: Usia minimal 21 tahun, lulus pelatihan kerja dan uji kompetensi sesuai bidang, serta memiliki dokumen lengkap (paspor, visa kerja, perjanjian kerja, dan ID tenaga kerja/ARC).


Q: Apakah saya harus bisa bahasa Mandarin?

A: Kemampuan bahasa Mandarin dasar sangat disarankan, terutama untuk sektor domestik dan perawatan. Sebelum berangkat, PMI wajib mengikuti pelatihan pra-keberangkatan (PAP) yang mencakup bahasa Mandarin dasar, budaya kerja, serta hukum ketenagakerjaan Taiwan.


Q: Apa saja jenis work permit yang tersedia di Taiwan?

A: 1) Manufacturing (pabrik elektronik, tekstil, metal)

2) Caregiver/Nursing Aide

3) Domestic Worker

4) Construction

5) Fishery.

Saat ini, Taiwan belum membuka sektor profesional (white-collar) untuk tenaga kerja Indonesia.


3. Proses dan Ketentuan Penempatan


Q: Bagaimana proses resmi untuk bekerja di Taiwan?

A: Calon PMI mendaftar melalui BP2MI atau P3MI resmi, mengikuti pelatihan dan pemeriksaan kesehatan, mendapatkan job order dan kontrak kerja dari majikan sah, lalu memperoleh visa kerja dan registrasi di SISKOP2MI.


Q: Berapa lama kontrak kerja di Taiwan?

A: Kontrak kerja standar adalah 3 tahun dan dapat diperpanjang. Maksimum total bekerja di Taiwan umumnya 12 tahun, kecuali caregiver yang masih merawat pengguna yang sama.


Q: Apakah PMI harus membayar biaya penempatan?

A: Tidak. Berlaku kebijakan Zero Cost Placement, di mana semua biaya (pelatihan, tiket, visa, administrasi) ditanggung oleh pihak pengguna atau majikan.


Q: Apakah boleh pindah majikan?

A: Bisa, tetapi dibatasi maksimal 3 kali selama kontrak dan harus mendapat persetujuan dari otoritas ketenagakerjaan. Alasan sah meliputi: majikan bangkrut, kekerasan, pelanggaran kontrak, atau kesepakatan bersama.


4. Upah dan Jaminan Sosial


Q: Berapa kisaran gaji PMI di Taiwan?

A:


Sektor rumah tangga/caregiver: NT$20.000–23.800/bulan


Sektor industri: NT$27.470/bulan (setara ±Rp13–15 juta tergantung kurs).


Q: Apakah PMI mendapatkan asuransi dan jaminan kesehatan?

A: Ya. Semua pekerja wajib didaftarkan dalam Labor Insurance dan National Health Insurance (NHI) yang menjamin layanan kesehatan umum dan perlindungan sosial dasar.


5. Perlindungan Hukum dan Layanan KDEI Taipei


Walaupun tidak berfungsi sebagai kedutaan, KDEI Taipei memiliki mandat penuh untuk melindungi WNI di Taiwan. Layanan utamanya meliputi:


Pengurusan dan perpanjangan paspor.


Legalisasi dokumen kerja dan kontrak.


Mediasi sengketa antara PMI dan majikan.


Pendampingan hukum bagi korban kekerasan, eksploitasi, atau pelanggaran kontrak.


Penyediaan shelter dan layanan keliling (mobile service) di kota-kota seperti Taichung, Tainan, dan Kaohsiung.


Pemulangan PMI sakit, overstayer, atau meninggal dunia.


KDEI juga mengoperasikan sistem digital Endorsement V3.0 dan SIPKON V2.0, yang mempermudah verifikasi dokumen dan menekan potensi pungutan liar oleh agensi tenaga kerja.


Kontak Penting:

???? KDEI Taipei – 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei City

???? +886 2 8753 6089 / Hotline darurat +886 975 053 446

???? konsuler@kdei-taipei.org


???? https://www.kdei-taipei.org


6. Kehidupan dan Budaya di Taiwan


Q: Bagaimana aturan hukum di Taiwan?

A: Taiwan menerapkan hukum yang ketat, terutama terkait narkotika, kekerasan, dan pelanggaran kontrak kerja. Pelaku kejahatan berat dapat dikenakan hukuman penjara panjang atau hukuman mati.


Q: Apa yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial?

A: Masyarakat Taiwan menjunjung tinggi kesopanan, kebersihan, dan kedisiplinan. Hindari berbicara keras di tempat umum dan gunakan dua tangan saat memberi atau menerima sesuatu.


Q: Bagaimana sistem transportasi di Taiwan?

A: Sangat efisien — terdiri dari MRT, bus kota, Taiwan High-Speed Rail (HSR), dan kereta regional. Semua moda transportasi bisa dibayar menggunakan EasyCard.


Q: Bagaimana sistem kesehatan di Taiwan?

A: Layanan kesehatan di Taiwan diakui sebagai salah satu terbaik di Asia dengan cakupan NHI yang luas, biaya terjangkau, dan fasilitas modern.


7. Risiko dan Kepatuhan


Q: Apa risiko jika bekerja secara ilegal di Taiwan?

A: PMI tidak resmi (overstayer/runaway) berisiko deportasi, denda, atau larangan masuk kembali, serta tidak mendapatkan perlindungan hukum penuh.


Q: Apa yang harus dilakukan setelah kontrak kerja berakhir?

A: PMI wajib melapor ke KDEI dan BP2MI untuk proses pemulangan dan dapat mengikuti program reintegrasi dan pemberdayaan ekonomi di Indonesia.


8. Sumber Informasi Resmi


BP2MI: https://www.bp2mi.go.id


KDEI Taipei: https://www.kdei-taipei.org


Facebook/Instagram: @kdeitaipei